GambarHiasan - Cer Senyum Sikit!! Berikut adalah antara dosa isteri terhadap suami yang menjerumuskan isteri ke ner4ka: 1. Mengabaikan kewibawaan suami sebagai ketua rumah tangga. Semua isi rumah dipimpin oleh suami dengan segala peraturan sesuai dengan ajaran Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk patuh dan taat kepada orang tuanya, tetapi apabila sudah berumah tangga khususnya seorang wanita maka kepatuhan dan ketaatan kepada suaminya lebih utama penting dari pada patuh dan taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya, selama apa yang diperintahkan suaminya tidak mengingkari ketentuan Allah SWT, dan bahkan seoarang suami menjadi surga dan neraka bagi seorang kisah inspiratif islami berikut ini, seorang wanita atau istri sholehah yang taat kepada suaminya, tidak mendatangi panggilan orang tua dan keluarganya di saat ibunya sedang sakit parah, lantaran si wanita tersebut mengemban amanah / pesan suaminya yang pergi jihad yang melarangnya untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang. Namun meskipun tidak menjenguk ibunya yang sedang sakit parah dan bahkan sampai meninggal dunia, Ibu si wanita sholehah ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang patuh dan taat kepada seorang suami. Berikut adalah Kisah Istri Sholehah Patuh pada Suami yang Mengantarkan Ibunya ke SurgaKetika Rasulullah SAW masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat serta setia terhadap suaminya. Suatu hari, suaminya pergi berjihad untuk agama, sang suami hendak pergi memenuhi panggilan suci untuk berjihad dirinya beramanat pada istrinya.“Istriku tersayang yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini”.Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan hari kemudian, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita sholihah itu untuk segera menjenguk ibunya.“Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang”Dengan gelisah wanita tersebut menjawab; “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada Ibu”. Dan si utusanpun pulang tanpa membawa wanita berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita sholehah ini, air matanya berlinang mendengar kabar ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada tersebut berkata “sekarang Ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini”. Namun istri yang shalihal ini sambil mengangis tersedu menjawab “Bukannya saya tidak mencintai ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin”.Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, si utusan pun akhirnya mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW “Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya”Rasulullah SAW bertanya “Kenapa dia tidak mau datang menemui ibunya?”“Wanita itu mengatakan bahwa dia t idak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad” Jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW Rasulullah SAW tersenyum, kemudian Beliau berkata “Dosa-dosa ibu wanita tersebut diampuni oleh Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”.Itulah kisah seorang istri yang sholehah yang patuh dan taat kepada suaminya yang pada akhirnya mampu mengantarkan ibunya ke surga karena dosa-dosa ibunya telah di ampuni oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang sholehah, taat kepada kalangan pesantren, kisah diatas sangat populer, karena kisah ini tertulis pada salah satu Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani yakni Kitab Uqudulujian, salah satu kitab terpopuler yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga secara SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 34 yang artinya; “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” QS. Al-Nisa’ 34.Dan juga Rasulullah SAW bersabda “Tidak boleh haram bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yang ia nafkahkan bukan dengan perintahnya, maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya.” HR. Al-Bukhari Ibnu Hibban meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila wanita menunaikan shalat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya; maka disampaikan kepadanya masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu mau.” Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 660.Dari beberapa pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Ketaatan seorang istri kepada suami harus didahulukan daripada taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya. Di dalam kitab al-Inshaf 8/362, “Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dan semisalnya. Bahkan ketaatan kepada suaminya lebih wajib.”sumber

Halyang paling mendasar agar menjadi seorang istri yang solehah adalah menghargai suami. Sudah bukan cerita baru lagi, di zaman sekarang tak sedikit istri yang tak lagi menghargai suaminya. Apalagi jika ditunjang dengan keadaan karir dan finansial istri lebih tinggi dibanding sang suami. Saat kondisi seperti ini, banyak para istri yang hanya

ABSTRAK Dalam surat An-Nisa' wanita banyak dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wanita, di antaranya adalah konsep wanita shalihah. Hal ini menunjukkan bahwa Al Qur'an juga memperhatikan atau bisa dikatakan mengakui kedudukan wanita dalam kehidupan ini bahkan memperkuat jati dirinya dengan memberikan aturan-aturan yang khas baginya sesuai dengan kodratnya. Dengan konsep tersebut para wanita diharapkan dapat mengikutinya sehingga dapat mencapai derajat shalihah. Realitas dalam kehidupan pada zaman saat ini masih menunjukkan bahwa tidak semua wanita dikatakan shalihah yaitu wanita yang dapat menjadi idaman suami sepanjang masa, oleh karena itu untuk menyebut seorang wanita itu shalihah diperlukan beberapa kriteria yang akan penulis kaji dalam artikel ini, dan beberapa kriteria tersebut adalah .Ketaatan kepada suami selama dalam kema'rufan, tidak keluar rumah tanpa izin dari suaminya, tidak melakukan kegiatan yang dibenci suaminya, membantu suami dan senantiasa mengingatkannya untuk selalu ber-birrul walidain, khususnya kepada ibunya, tidak menyebarkan rahasianya, membantu dan menyemangati suami untuk melakukan ketaatan, selalu menyemangati suami dan mendorongnya untuk berinfaq di jalan Allah. KATA KUNCI Istri Sholehah, Islam PENDAHULUAN Allah SWT. menciptakan manusia berpasang-pasangan, secara naluri kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan keduanya saling membutuhkan. Naluri saling membutuhkan itu merupakan hal yang wajar dan harus didukung oleh keluarganya agar mereka mampu membangun rumah tangga sesuai dengan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 ISTRI IDAMAN SEPANJANG MASA Istri Sholihah Hosiri Emil erybox ABSTRAK Dalam surat An-Nisa’ wanita banyak dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wanita, di antaranya adalah konsep wanita shalihah. Hal ini menunjukkan bahwa Al Qur’an juga memperhatikan atau bisa dikatakan mengakui kedudukan wanita dalam kehidupan ini bahkan memperkuat jati dirinya dengan memberikan aturan-aturan yang khas baginya sesuai dengan kodratnya. Dengan konsep tersebut para wanita diharapkan dapat mengikutinya sehingga dapat mencapai derajat shalihah. Realitas dalam kehidupan pada zaman saat ini masih menunjukkan bahwa tidak semua wanita dikatakan shalihah yaitu wanita yang dapat menjadi idaman suami sepanjang masa, oleh karena itu untuk menyebut seorang wanita itu shalihah diperlukan beberapa kriteria yang akan penulis kaji dalam artikel ini, dan beberapa kriteria tersebut adalah .Ketaatan kepada suami selama dalam kema’rufan, tidak keluar rumah tanpa izin dari suaminya, tidak melakukan kegiatan yang dibenci suaminya, membantu suami dan senantiasa mengingatkannya untuk selalu ber-birrul walidain, khususnya kepada ibunya, tidak menyebarkan rahasianya, membantu dan menyemangati suami untuk melakukan ketaatan, selalu menyemangati suami dan mendorongnya untuk berinfaq di jalan Allah. KATA KUNCI Istri Sholehah, Islam PENDAHULUAN Allah SWT. menciptakan manusia berpasang-pasangan, secara naluri kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan keduanya saling membutuhkan. Naluri saling membutuhkan itu merupakan hal yang wajar dan harus didukung oleh keluarganya agar mereka mampu membangun rumah tangga sesuai dengan 2 petunjuk-petunjuk syari’at agama keluarga baru telah dibangun, yang mana itu ditandai dengan adanya pernikahan terjadinya ijab Kabul maka serta merta peran sebagai suami dan istri telah dimulai. Seorang istri harus memposisikan diri sebagai seorang istri dari suaminya yang memiliki hak dan juga kewajiban, begitupun sebaliknya. Jika keduanya menyadari posisi dan peran masing-masing maka rumah tangga akan berjalan Islam sendiri telah dijelaskan bahwa seorang istri didalam keluarga atau rumah tangganya memiliki hak dan juga kewajiban. Adapun hak-hak dari seorang istri antara lain seperti mahar, nafkah, keadilan dalam poligami dan lain lain, dan mengenai kewajiban dari seorang istri antara lain seperti taat dan patuh pada suaminya, menutup aurat dan lain lain. Mengenai hak dan juga kewajiban tersebut telah diterangkan dalam al-Qur’an. PEMBAHASAN Agama Islam telah memberikan aturan-aturan yang berkenaan dengan diri wanita. bahkan dalam Al Qur’an ada surat yang khusus dinamakan An Nisa’ artinya wanita. Dalam surat tersebut banyak dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wanita, di antaranya adalah konsep wanita shalihah. Hal ini menunjukkan bahwa Al Qur’an juga memperhatikan atau bisa dikatakan mengakui kedudukan wanita dalam kehidupan ini bahkan memperkuat jati dirinya dengan memberikan aturan-aturan yang khas baginya sesuai dengan kodratnya. Dengan konsep Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an , Badan Litbang Dan Diklat, Kementrian Agama RI, Kedudukan Dan Peran Perempuan, Jakarta Aku Bisa, Cet. II, 2012, 138 Ibid., hlm. 139 3 tersebut para wanita diharapkan dapat mengikutinya sehingga dapat mencapai derajat shalihah. Realitas dalam kehidupan pada zaman saat ini masih menunjukkan bahwa tidak semua wanita dikatakan shalihah, oleh karena itu untuk menyebut seorang wanita itu shalihah diperlukan beberapa kriteria. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat An Nisa’ ayat 34 Artinya Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Q. S. An Nisa’ 34.Di antara tanda-tanda kesalehan itu ialah tunduk dan taat kepada Allah dalam menjalankan segala perintah-Nya, menjalankan hak-hak dan kepemimpinan rumah tangga. Di antaranya ialah patuh terhadap kepemimpinan suami yang memang telah diciptakan untuknya, dalam memelihara rahasia suami istri dan rumah tangga yang tidak boleh diketahui oleh siapapun selain mereka berdua. Terhadap istri-istri semacam ini suami tidak perlu mendidik mereka. Adapun wanita yang tidak shalihah durhaka ialah mereka yang berusaha meninggalkan hak bersuami istri, sombong dan mendurhakai pusat kepemimpinan, bahkan melanggar tuntutan fitrah mereka, yang akibatnya membawa kehancuran kehidupan bersuami istri. Terhadap wanita atau istri semacam ini ayat ini memberikan jalan untuk memperbaikinya yaitu diserahkan pada suami untuk diberikan bimbingan dan pimpinan. Suami hendaknya Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya Pustaka Agung Harapan, 2006, hlm 104 4 mengatasi istrinya dengan berbagai macam cara, seperti memberikan peringatan, memisahkan diri dari tempat tidur, atau kalau perlu memukul. Namun perlu diketahui bahwa tingkatan cara ini perlu disesuaikan dengan jenis wanitanya. Dalam ayat 34 surat An Nisa’ telah disebutkan bahwa sifat-sifat wanita shalihah adalah qanitat dan hafidzat lil ghaib. Untuk lebih jelasnya, penulis akan memaparkan sifat-sifat tersebut dalam uraian berikut. 1. Qanitat Kata “qanitat” merupakan bentuk jama’ mu’annats dari lafadz “qanit” yang berarti “yang merendahkan diri kepada Allah”, “yang taat”, “yang tunduk”. Ayat 34 surat An Nisa’ memuat peraturan hidup bersuami istri, sehingga kata “qanitat” yang ada di dalamnya banyak diartikan taat kepada suami. Taat artinya menurut perintah yang benar dan baik serta tidak berlawanan dengan perintah agama. Tidak dinamakan taat kalau menurut perintah yang tidak benar serta berlawanan dengan perintah agama. Taat kepada suami maksudnya mendahulukan segala perintahnya dari pada keperluan diri sendiri atau yang Hafidzat lil Ghaib “Hafidzat lil Ghaib” artinya wanita-wanita yang memelihara diri di belakang suaminya. Menurut penjelasan dalam tafsir Al Maraghi, “bima hafidzallah” berarti disebabkan Allah memerintahkan supaya memeliharanya, lalu mereka mentaati-Nya dan tidak mentaati hawa nafsu. Dalam ayat ini M. Thalib, Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya Al Ikhlas, 1996, hlm. 10 5 terdapat nasihat yang sangat agung dan penghalang bagi kaum wanita untuk menyebarkan rahasia-rahasia suami istri. Demikian pula kaum wanita wajib memelihara harta kaum lelaki dan hal-hal yang berhubungan dengan itu dari kehilangan. Yang sangat penting dipelihara oleh seorang perempuan ialah rahasianya yang terjadi dengan suaminya, yang tidak patut diketahui oleh orang lain. Sebagaimana si suami wajib memelihara rahasia itu maka istri pun demikian juga. Penjelasan tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah Artinya Dan ia wanita yang baik tidak mengingkari suaminya dengan sesuatu yang dibencinya dalam menjaga diri dan Kewajiban Seorang Istri Yang dimaksud dengan kewajiban adalah segala hal yang harus dilakukan seseorang kepada orang lain yang mana dalam hal ini adalah seorang istri yang memiliki kewajiban terhadap suaminya. Kewaiban dari seorang istri tidak lain adalah merupakan hak dari seorang yang menjadi kewajiban seorang istri terhadap suaminya antara lain adalah sebagai berikut 1. Menjadi istri yang sholihah 2. Menutup aurat 3. Menundukkan pandangan Imam Nasa’I, Sunan Nasa’I Juz V, Beirut Dar al Ma’rifah, 1993, hlm. 377 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta Kencana, 2006, hlm. 159 6 4. Tidak berbicara lembut pada laki-laki lain 5. Tetap berada dirumah B. Menjadi Istri Sholehah Dalam Surat Ali Imran ayat 14, Allah berfirman Artinya Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga.Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu perhiasan dunia adalah wanita, yakni para Istri yang setia bersama suaminya, istri yang menyenangkan bila suami memandangnya Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf, 189 Artinya Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam telah mensifati istri yang solehah sebagai perhiasan terindah ini dengan beberapa kriteria. Ibid. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, …, hlm 51 7 Bagaimanakah Kriteria istri yang sholihah menurut Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam? Rasulullah SAW. bersabda,            .   Artinya “Ada empat hal yang merupakan kebahagiaan; wanita shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih dan tunggangan kendaraan yang nyaman. Dan ada empat hal yang merupakan kesengsaraan; tetangga buruk, wanita buruk, tunggangan buruk, dan tempat tinggal yang sempit.” Riwayat Ibnu Hibban, dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah 282 Beberapa kriteria model istri sehingga menjadi Istri sholehah yang akan menjadikan dunia penuh dengan keindahan, karena memang seorang istri sholehah ibarat perhiasan terindah dan merupakan istri idaman suami sepanjang masa, beberapa kriteria tersebut adalah 1. Ketaatan kepada suami selama dalam kema’rufan Taat dan patuh disini memiliki arti bahwa seorang istri hendaknya mengukti apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh suami selama suruhan dan larangannya tidak bertentangan dengan syari’at Agama Islam. Ketaatan seorang istri terhadap suami akan menjadikan suami selalu sayang dan cinta kepadanya serta dapat mengangkat derajatnya sebagai seorang istri dimata suaminya. Sebagaimana telah di paparkan oleh Eko Ary Widodo dalam artikelnya “Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut di Ibid., Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia…,hlm. 162 8 Bluto Kabupaten Sumenep” bahwa kontribusi perempuan istri dalam keluarga sangatlah besar dan tidak hanya terfokus pada apa yang dilakukan istri untuk membantu suami melainkan juga curahan waktu yang di berikan istri dalam keluarganya. Semua yang dilakukan oleh istri baik untuk suami maupun untuk keluarganya tersebut merupakan bentuk ketaatan seorang istri terhadap suami. Rumah tangga itu memiliki misi yang mulia, salah satunya adalah mempersiapkan generasi. Sebuah misi besar yang tidak mungkin dicapai kecuali dengan proses yang terencana. Itulah mengapa kehidupan berumah tangga mengisyaratkan adanya bentuk institusi dalam mengelolanya, ada pemimpin dan ada juga yang dipimpin. Yang dipimpin hendaknya harus patuh pada yang memimpin, yang dipimpin dalam rumah tangga adalah seorang istri dan yang memimpin adalah seorang suami. Jadi seorang istri harus patuh pada suaminya selaku pemimpin dalam rumah tangga. Parameter kepatuhan seorang istri pada suaminya adalah jika perasaan suami telah ridha terhadap Seorang istri wajib untuk patuh kepada perintah suaminya apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut a. Perintah yang dikeluarkan suami termasuk hal-hal yang ada hubungannya dengan kehidupan rumah tangga. Eko Ariwidodo, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut di Bluto Kabupaten Sumenep, Nuansa, Vol. 13 No. 2 Juli – Desember 2016, hal. 347-348 Cahyadi Takariawan, Keakhwatan 1, Surakarta Adicitra Intermedia, Cet . II, 2011, hlm. 207 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perawinan Islam, Yogyakarta UII Press, Cet. XIII, 2014, hlm. 62 9 b. Perintah yang dikeluarkan harus dejalan dengan ketentuan syari’at Agama Islam. Apabila suami memerintahkan istri untuk menjalankan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan syari’at, perintah itu tidak boleh ditaati c. Suami memenuhi kewajiban yang menjadi hak dari istri baik bersifat kebendaan maupun yang bersifat bukan kebendaan. 2. Tidak keluar rumah tanpa izin dari suaminya Ketika seorang istri hendak keluar rumah, maka ia harus mendapatkan izin dari suaminya, karena kerelaan suami dalam hal ini sangat diperhatikan, namun yang dimaksud izin dari suami tentunya tidak bermakna teknis bahwasannya setiap kali keluar rumah seorang istri harus menunggu izin dari suaminya lebih dulu. Izin dalam hal ini dimaknai sebagai hal prinsip, yaitu suami dan juga istri bisa saling menyepakati bersama dalam kondisi seperti apa dan dengan maksud apa seorang istri bisa keluar rumah. Dengan kesepakatan ini seorang istri telah mendapatkan izin dari suaminya untuk keluar rumah dalam urusan-urusan yang memang mengharuskannya keluar rumah. namun perlu digaris bawahi, bahwasannya ada yang perlu dijauhi seorang istri, yaitu kelua rumah untuk tujuan yang tidak jelas, iseng atau bahkan untuk suatu aktifitas yag bisa dikategorikan sebagai Takariawan, Keakhwatan 1, Surakarta Adicitra Intermedia, Cet . II, 2011, hlm. 204-205 10 3. Tidak melakukan kegiatan yang dibenci suaminya Seorang istri yang solehah hendaknya harus selalu memelihara kehormatan dirinya, baik disaat suaminya ada disampingnya ataupun tidak. Karena ka seorang suami tidak tahu apa yang seorang stri lakuukan dibelakang suaminya maka Allah selalu mengetahui apa yang seorang istri lakukan karena Allah tidak pernah tidur. Rumah merupakan tempat dimana seorang suami dan istri melakukan aktifitas khusus yang mana aktifitas itu tidak mungkin dapat dilakukan ditempat lain. Itulah sebabnya mengapa Islam sangat menghargai dan menghormati tempat itu. Rumah itu ibarat aurat bagi pasangan suami istri, karena rumah adalah tempat privasi kehidupan suami istri yang harus dijaga kehormatannya dan dilindungi agar tidak menjaga kehormatan tersebut agar tidak ternoda maka hendaknya seorang istri senantiasa melakukan hal-hal yang disenangi oleh suaminya dan juga tidak memasukkan seorang laki-laki yang bkan mahromnya kedalam rumah tanpa izin dari suaminya. 4. Membantu suami dan senantiasa mengingatkannya untuk selalu ber-birrul walidain, khususnya kepada ibunya. Seorang istri yang sholehah, yaitu seorang istri yang terus membantu suaminya untuk terus berbuat baik kepada orang tuanya, khususnya kepada ibunya. Ini merupakan salah satu bentuk ketaatan istri Ibid., Cahyadi Takariawan, Keakhwatan 1…, hlm. 201 Abdul Aziz Mhammad Azzam dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas, al-Usrotu Wa Ahkamuha Fi Tasyri’I al-Islam, Ter. Abdul Majid Khon, Fiqh Munakahat, Jakarta Amzah, 2014, hlm. 225 11 kepada suaminya. Seorang istri cerdas yang sholehah sangat paham, bahwa seseorang yang paling berhak untuk berihsan kepadanya yaitu sang ibu. Maka ia akan selalu cekatan dan tangkas, membantu suaminya untuk melakukannya tidak ada kecemburuan sama sekali untuk melarangnya. Jika ia dapat melakukannya, niscaya rasa cinta dan sayang selalu tumbuh dan berkembang di hati suami untuk sang istri. 5. Tidak menyebarkan rahasianya. Istri yang shalehah tidak akan pernah menceritakan atau membeberkan keburukan atau kekurangan suami karena itu merupakan aib suami. Istri shalehah juga tidak akan pernah menceritakan perihal hubungan intim mereka kepada orang lain. Sebagaimana dalam sebuah hadist diceritakan sebagai berikut Asma binti Yazid RA menceritakan bahwasanya ia pernah berada di sisi Rasulullah SAW ketika kaum lelaki dan wanita juga sedang duduk. Rasulullah SAW kemudian bertanya; “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya saat berhubungan intim, dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka semua orang yang ada di sana diam, tidak menjawab. Kemudian Asma binti Yazid RA menjawab; “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka para istri benar-benar melakukannya, demikian pula mereka para suami.” Rasulullah SAW pun bersabda “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” HR. Ahmad. Rasulullah SAW. juga bersabda yang artinya 12 “Orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari qiyamat, yaitu seseorang yang mendatangi istrinya, dan istrinya pun datang kepadanya, lalu ia menyebarkan rahasia apa yang telah terjadi diantara keduanya” Termasuk salah satu wasiat yang diberikan oleh orang-orang arab ketika anaknya hendak menikah yaitu wasiat dalam hal menjaga rahasia dalam rumah tangga. Mengingat wasiat ini sangat penting sekali, demi menjaga keutuhan rumah tangga. 6. Membantu dan menyemangati suami untuk melakukan ketaatan. Sifat lain yang harus dimiliki seorang istri sholehah sehingga ia dapat menjadi perhiasan terindah, yaitu ia senantiasa mengingatkan suaminya untuk melakukan berbagai macam ketaatan kepada Allah, menyemangatinya dan selalu memotivasinya, baik dalam hal-hal yang bersifat fardhu ataupun hal-hal yang bersifat sunnah. Ketika berada di rumah, terdengar lantunan adzan sayup-sayup, melihat suami yang sedang tidur karena lelahnya seharian bekerja, dengan kasih sayang ia bangunkan, dan ia semangati untuk pergi ke masjid berjama‟ah menggapai rahmatNya. Kasih sayangnya tidak malah menjerumuskannya dan membiarkannya tertidur sehingga berlalu waktu keemasaan berdua-duaan dengan Allah Sang Kekasih. Biduk rumah tangga harus dipenuhi dengan cinta dan menasehati karena Allah, hingga ia akan selamat di dunia dan akhirat. Betapa romantisnya, keduanya saling bersinergi untuk berlomba-lomba dalam ketaatan kepada Allah, dan saling menyemangati. 13 7. Selalu menyemangati suami dan mendorongnya untuk berinfaq di jalan Allah. Istri sholehah, adalah istri yang cerdas, istri yang dermawan. Istri yang sadar dan tahu bahwa harta yang dititipkan kepadanya melalui suaminya adalah semata-mata titipan dari Allah. Ia tidak rakus dan mengambilnya semua demi pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang sifatnya hanya kebutuhan pelengkap. Ia pandai mengatur harta suaminya, tidak boros, pandai berhemat sehingga ada yang ia sisihkan sebagian hartanya yang didermakan di jalan Allah. Harta yang akan menjadi ladang pahala buat keduanya. Suatu ketika Abu Ad Dahdah datang menemui istrinya, dan memberikan kabar bahwa kebun yang ia miliki sebagai tempat tinggal istri dan anak-anaknya dalam kebun terdapat rumahnya yg kecil telah diinfaqkan ke jalan Allah karena sifat tama‟nya; harapnya yaitu Allah akan gantikan dengan kebun di surga, apakah jawaban Ummu Ad Dahdah ?. jawaban seorang istri yang sholehah, penuh keyakinan, penuh kepatuhan dan ketundukan kepada Allah lalu kepada suaminya. “sungguh beruntung harta perniagaanmu wahai Abu Ad dahdah,sungguh beruntung”. Dalam pada itu, Rasulullah selalu berkata dan mengulang-ulangi “betapa banyak pohon dan ranting penuh dengan buah-buah kepunyaan Abu Ad Dahdah di surga” At Tabshirah, Ibnul Jauzy. Buletin Bulanan “Al-Husna”, Mar’ah Sholihah, Edisi I, May 2012, hlm. 6-9 14 KESIMPULAN Seorang wanita tidaklah cukup hanya menjadi wanita wanita sholihah, akan tetapi juga harus mampu menjadi istri idaman suami sepanjang masa yakni harus dapat menjadi istri yang sholihah. Dan beberapa kriteria model istri sehingga menjadi Istri sholehah yang akan menjadikan dunia penuh dengan keindahan, karena memang seorang istri sholehah ibarat perhiasan terindah dan merupakan istri idaman suami sepanjang masa, beberapa kriteria tersebut adalah 1. Ketaatan kepada suami selama dalam kema’rufan 2. Tidak keluar rumah tanpa izin dari suaminya 3. Tidak melakukan kegiatan yang dibenci suaminya 4. Membantu suami dan senantiasa mengingatkannya untuk selalu ber-birrul walidain, khususnya kepada ibunya. 5. Tidak menyebarkan rahasianya. 6. Membantu dan menyemangati suami untuk melakukan ketaatan. 7. Selalu menyemangati suami dan mendorongnya untuk berinfaq di jalan Allah. 15 DAFTAR PUSTAKA Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an , Badan Litbang Dan Diklat, Kementrian Agama RI, Kedudukan Dan Peran Perempuan, Jakarta Aku Bisa, Cet. II, 2012. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya Pustaka Agung Harapan, 2006. Thalib M., Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya Al Ikhlas, 1996. Nasa’I Imam, Nasa’I Sunan Juz V, Beirut Dar al Ma’rifah, 1993. Syarifuddin Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta Kencana, 2006. Ariwidodo, Eko, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut di Bluto Kabupaten Sumenep, Nuansa, Vol. 13 No. 2 Juli – Desember 2016. Takariawan Cahyadi, Keakhwatan 1, Surakarta Adicitra Intermedia, Cet . II, 2011. Azhar Basyir Ahmad, Hukum Perawinan Islam, Yogyakarta UII Press, Cet. XIII, 2014. Aziz Mhammad Azzam Abdul dan Wahab Sayyed Hawwas Abdul, al-Usrotu Wa Ahkamuha Fi Tasyri’I al-Islam, Ter. Abdul Majid Khon, Fiqh Munakahat, Jakarta Amzah, 2014. Buletin Bulanan “Al-Husna”, Mar’ah Sholihah, Edisi I, May 2012. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Imam, Nasa'I Sunan Juz VM ThalibAnalisa Wanita Dalam BimbinganIslamThalib M., Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya Al Ikhlas, 1996. Nasa'I Imam, Nasa'I Sunan Juz V, Beirut Dar al Ma'rifah, KabupatenSumenepBluto Kabupaten Sumenep, Nuansa, Vol. 13 No. 2 Juli-Desember 2016. Takariawan Cahyadi, Keakhwatan 1, Surakarta Adicitra Intermedia, Cet. II, Perawinan Azhar Basyir AhmadIslamAzhar Basyir Ahmad, Hukum Perawinan Islam, Yogyakarta UII Press, Cet. XIII, 2014. Aziz Mhammad Azzam Abdul dan Wahab Sayyed Hawwas Abdul, al-Usrotu Wa Ahkamuha Fi Tasyri'I al-Islam, Ter. Abdul Majid Khon, Fiqh Munakahat, Jakarta Amzah, 2014. Buletin Bulanan "Al-Husna", Mar'ah Sholihah, Edisi I, May Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta Kencana, 2006. Ariwidodo, Eko, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut diSyarifuddin AmirSyarifuddin Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta Kencana, 2006. Ariwidodo, Eko, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut diAriwidodo, Eko, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut diM ThalibAnalisa Wanita Dalam BimbinganIslamThalib M., Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya Al Ikhlas, 1996. Nasa'I Imam, Nasa'I Sunan Juz V, Beirut Dar al Ma'rifah, 1993. Syarifuddin Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta Kencana, 2006. Ariwidodo, Eko, Kontribusi pekerja perempuan pesisir sector rumput laut di Bluto Kabupaten Sumenep, Nuansa, Vol. 13 No. 2 Juli -Desember 2016. Takariawan Cahyadi, Keakhwatan 1, Surakarta Adicitra Intermedia, Cet. II, BasyirAzhar Basyir Ahmad, Hukum Perawinan Islam, Yogyakarta UII Press, Cet. XIII, 2014.
Padahaljika istri hendak pergi ke warung pun, jika tanpa izin dari suami itu hukumnya dosa. Juga jika suami pulang kerja lalu sang istri menyiapkan pakaiannya dan makan minumnya itu dapat pahala. Apalagi jika istri mencium tangan suami sebelum berangkat kerja, lalu sering mendoakan suami. Allah menjamin wanita solehah itu masuk surga.
Kata Kata Bijak Tentang Istri Solehah – Siapapun suami didunia ini yang pasti selalu akan mendambakan istri yang sholehah. Dan memiliki istri sholehah adalah kebahagiaan yang tidak terungkapkan oleh seorang suami. Dan istri yang sholehah merupakan perhiasan yang terindah istri yang baik akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Meskipun terkadang timbul perasaan malas atau berat saat akan melaksanakan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya, tetapi hendaknya diingat bahwa keridhaan suami lebih diutamakan diatas empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang perempuan. Yaitu karena kecantikannya, keturunannya, hartanya dan agamanya. Seorang Muslim diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, dan akan beruntung sekali jika bisa mendapatkan yang taat pada Allah SWT dan Rasulullah SAW akan membawa rumah tangga menuju Surga, dan ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat ini kumpulan quotes, kutipan kata, kata kata mutiara, kata kata bijak, kata kata indah, kata kata keren, kata mutiara buat istri solehah, mutiara kata wanita solehah, dan kata kata bijak kata berikut ini dapat dibagikan untuk status facebook, caption instagram, twitter, story whatsapp dan media sosial lainnya, sehingga yang membacanya ikut Juga Kata Kata Bijak Tentang Pernikahan1. Seorang istri yang shalihah akan memperlakukan suaminya layaknya seorang raja, mencintainya seperti seorang pangeran, namun ia juga tidak lupa untuk terus mengingatkan suaminya bahwa dia hanyalah hamba Wanita yang cerdas adalah yang mampu menempatkan diri dengan baik sebagai anak, istri, dan ibu serta mampu membaca potensi kebaikan dimanapun dia berada. – Abdullah Gymnastiar3. Cinta kita adalah cinta yang terbaik, karena engkau telah membuat imanku meningkat, juga membantuku di dunia ini. Karena itulah, aku ingin berjumpa kembali denganmu di Cinta mencapai puncak keindahannya ketika seseorang merasakan ketulusan, sekalipun cinta ini hanya tergantung pada satu orang, yaitu suami atau istri. – Ayidah A. Shalal5. Istri shalihah adalah dia yang tak pernah menunjukkan kecantikan dan keindahan tubuhnya selain di depan suaminya Istri adalah cerminan suaminya. Istri yang bahagia adalah cerminan kebahagiaan suaminya. – Christian Simamora7. Wanita itu ibarat bunga, mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan penuh kasih sayang. – Ali bin Abi Thalib8. Bagi muslim, adalah kewajiban suami untuk berpendidikan agama yang baik dan memastikan bahwa istrinya juga menerima pendidikan agama dengan baik. – Dr. Bilal Philips9. ..Maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memlihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara mereka. An-Nisa 3410. Kasih sayang suami kepada istri tidak selalu identik dengan memberikan materi tapi membimbingnya agar berahlak mulia dan menjadi pewaris surga. – Abdullah Gymnastiar11. Istri shalihah adalah istri yang taat kepada suaminya dan melaksanakan perintah Allah dan Wanita mana saja yang meninggal dunia, sementara suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga. – Hadis13. Perempuan itu mutiara dan mutiara itu selalu dicari-cari orang, walaupun keberadaannya tersembunyi. Begitupun wanita, ingat seburuk dan senakal apapun pria, pasti akan memilih wanita yang baik-baik. – Oki Setiana Dewi14. Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang meyenangkan hati suaminya, dan apabila suaminya tidak ada dirumah, ia menjaga diri dan harta suaminya. dan An-Nasa’I, di hasan-kan oleh Albini dalam Irwa’ No. 178615. Seorang pria mendambakan sosok isteri yang sempurna, seorang perempuan juga memimpikan sosok suami yg sempurna. Namun keduanya tidak menyadari bahwa mereka diciptakan untuk saling Bagi seoarang suami yang mengusap air mata yang jatuh dari pipi istrinya, maka Allah akan menjanjikan surga untuknya dan Romantis itu.. ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, “Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja sayang. Kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tidak halal.”18. Hormat seorang istri kepada suami akan membuat masyarakat hormat kepada sang Saat pasangan suami istri berdoa bersama-sama, mereka sesungguhnya sedang berbagi keintiman yang tidak dapat diciptakan dengan cara apapun. Itu adalah perasaan yang luar Ketika suami istri saling memandang satu sama lain dengan penuh cinta dan kasih sayang, maka Allah memandang keduanya dengan tatapan kasih sayang. – Hadis21. Menerima pasangan sepenuh jiwa akan membuatnya merasa nyaman saat berada di sisi Pilihlah suami yang baik agamanya. Jika marah tidak akan menghina. Bila cinta akan Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya. Dan suatu saat kamu akan mendapatkan yang terbaik Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki. – Mario Teguh25. Pernikahan yang sukses selalu segitiga seorang pria, seorang wanita dan Allah. – Cecil Myers26. Wanita berhijab itu belum tentu sholehah, tapi wanita sholehah pasti berhijab. Oleh karena itu kita harus menjadi wanita sholehah. Kita sama-sama jilbab fisik dulu, kemudian kondisikan hati Dunia adalah perhiasan terbaik, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri Cobalah bangun malam. Lalu tegakan sholat. Lalu khususkan doamu untuk kebahagiaan Aku tidak berharap menjadi kekasihmu , aku hanya berharap menjadi istrimu yg siap mengabdikan hidupku untuk Dunia adalah perhiasan Kesenangan dan sebaik-baik perhiasan kesenangan dunia adalah wanita istri Shalihah. HR. Muslim dari Abdullah Bin AMR Bin Al-ASH31. Cintaku kepada Allah kerana aku adalah ciptaanNya . Cintaku terhadap suamiku adalah perasaan yang telah diciptaNya .32. Jadilah seorang istri yang mampu meneduhkan panasnya hati suami. Beban kerja di luar sana mungkin saja membuatnya ingin Semakin teduh jiwa seseorang, semakin bahagia rumah tangganya. Semakin bahagia semua anggota Keluarga harmonis diawali dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk ibadah kepada Sejauh mana penghormatanmu terhadap suami, sejauh itu pula kebahagiaan yang kau dapatkan Kebahagiaan bukanlah di saat kita memiliki kesempurnaa, namun ketika kita mampu menerima ketidaksempurnaan dengan lapang Pria Sejati tidak mencari gadis plaing cantik sedunia, tapi pria sejati mencari wanita yang mampu membuat dunianya cantik seperti dirinya apa Bila seseorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhan dan memilihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka kelak dikatakan kepadanya Masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau Keluarga hebat itu bukan keluarga yg punya rumah besar dan mobil mewah. Tapi keluarga yang saling mencintai , kompak dan bahu membahu supaya anggotanya Aku sangat bangga menjadi suamimu, menjadi suami seorang istri yang sangat baik dan solehah. Terima kasih telah menjadi ibu terbaik untuk anak-anak kita. Selamat ulang tahun istriku. Semoga Allah selalu memberkahi setiap langkahmu — merasa bersyukur41. Suamiku, semoga seluruh peluh dan tetesan keringat yang engkau keluarkan dalam perjuanganmu mencari nafkah untuk kami, senantiasa berkah dan dibalas Setiap hari aku menghabiskan hidupku bersamamu, dan aku menyadari betapa beruntungnya aku menjalani kehidupan ini Jangan pernah segan menegurku dalam tiap khilafku, aku adalah wanita biasa. Ada kalanya ku berbuat salah padamu, maka bersabarlah Guruku mengatakan, coba tatap wajah suami di saat tidur. Pikirkan, seseorang yang tidak ada hubungan darah dengan kita, tiba-tiba sekarang berjuang untuk kita. Mencari nafkah, membahagiakan kita… – Asma Nadia, Catatan Hati Seorang Istri45. Ada banyak bejuta-juta hal yang dapat membuatku berpikir untuk meninggalkanmu, namum hanya ada satu kata yang mampu membuatku tetap ada disini bersamamu, yaitu aku mencintaimu karena Aku tidak berharap menjadi kekasihmu , aku hanya berharap menjadi istrimu yg siap mengabdikan hidupku untuk Cintaku kepada Allah kerana aku adalah ciptaanNya . Cintaku terhadap suamiku adalah perasaan yang telah diciptaNya .48. Meyenangkan bila dipandang itu artinya indahnya penampilan secara Dzahir serta Akhlaq yang mulia. Juga terus menerus menyibukkan diri dalam taat dan bertaqwa kepada Lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena engkau tidak pernah tahu kebaikan yang mana yang akan membawamu ke surga. -Imam Hasan Al-Basri50. Istri solehah itu.. Yang selalu ada dan setia menemani bergotong royong dikala sedang susahDengan ikhlas dan sabar kehidupan itu berputar takan selamanya orang itu selalu di atas.. Ada kalanya kita di bawah.. Di situ letak ujian nyaBaca Juga Kata Kata Bijak Cemburu Penuh Makna dan MenginspirasiDemikianlah beberapa Kata Kata Bijak Tentang Istri Solehah, semoga bermanfaat.
Berikutini Popbela sudah merangkum beberapa doa yang bisa diamalkan oleh suamimu. 1. Surat Surat Az-Zukhruf ayat 68-73. Keistimewaan dan manfaat suami membaca Surat Az-Zukhruf ayat 68-73 antara lain untuk menaklukkan istri yang gemar melawan suami agar berubah menjadi istri yang taat. Di dalam kitab Al-Mishbah juga disebutkan bahwa
Kisah wanita yang dianggap durhaka dijamin masuk surga. Didalam islam Seorang anak seyogyanya menghormati dan merawat kedua orang tua yang sudah tua/ yang tengah sakit-sakitan. Orang tua bisa menjadi ladang pahala bagi anak berbakti, tetapi orang tua bisa menjadi ladang api neraka bagi anak durhaka. Jangan sampai seorang anak tega menelantarkan atau membuang orang tuanya sendiri, karena hal itu adalah perbuatan dosa. Namun ada sebuah kisah wanita yang dianggap durhaka tapi divonis ahli surga Dikisahkan pada zaman Rasulullah SAW, hiduplah seorang wanita sholihah yang sangat taat kepada sang suami. Pada suatu hari sang suami hendak pergi berjihad untuk memperjuangkan agama islam yang haq. Sang suami lantas berkata kepada sang istri “istriku tercinta, aku mau pergi jihad dulu, kau jangan pergi kemana-mana dan jangan keluar rumah ini kalau aku belum pulang ” setelah meniggalkan sepucuk pesan, sang suami lantas bergegas pergi untuk berjihad dimedan tempur. Sang suami berjihad dimedan perang dalam waktu yang cukup lama, ketika hari demi hari berlalu, datanglah seorang utusan kepada si wanita. Utusan itu mengabarkan tentang kondisi ibu si wanita yang tengah sakit-sakitan cukup parah. Utusan itu lantas menyuruh si wanita untuk segera menjengu ibunya yang tengah sakit. Namun si wanita berkata “Maafkan aku, bukanya aku tak mau menjenguk ibuku, tetapi aku tidak diperbolehkan suamiku untuk keluar rumah sebelum ia pulang, sampaikanlahh salam dan permintaan maafku kepada ibuku”. Kemudian pulanglah si itusan. Lama menunggu sang suami belum juga pulang dari medan jihad. Alhasil keesokan harinya datanglah kembali seorang utusan kepada si wanita, ia datang dengan membawa berita duka tentang kondisi ibu si wanita yang telah meninggal dunia. Sontak saja berita itu membuat si wanita sangat sedih dan bercucur air mata, bagaimana tidak ibunya adalah orang yang sangat ia cintai, disaat masa kritispun ia tidak bisa menjenguk dan merawat ibunya sendiri. Sang utusan lalu berkata kepada si wanita “Saat ini ibu kamu sudah meninggal dunia, datangilah ibumu untuk memberi penghormatan terakhir sebelum dimakamkan”. Namun si wanita hanya bisa menangis sedih sembari berkata “Bukanya aku tak menyayangi ibuku, tetapi aku tengah menjaga amanah suamiku agar aku tidak keluar rumah sebelum ia pulang kerumah dan mengizinkanku” mendengar keluhan si wanita tentu saja membuat utusan itu kesal, Bagaimana tidak saat ibunya sakit hingga wafat ia tega tak mau menjenguk boro-boro merawat. Melihat perilaku yang buruk dan durhaka si wanita itu, sang utusan lalu melaporkan masalah itu kepada Rasulullah. Ia berkata” Ya Rasulullah, wanita itu sungguh keterlaluan, sejak ibunya sakit-sakitan hingga wafat, ia sama sekali tak mau datang untuk menjenguk ibundanya” Rasulullah lantas bertanya” Sebab apa ia tak mau datang..?” Utusan menjawab “ wanita itu mengatakan jikalau ia tak memperoleh idzin keluar rumah sebelum sang suami kembali pulang dari medan jihad” Bukanya murka, Rasulullah malah lantas menjawab “Dosa-dosa ibunda si wanita itu diampuni oleh Allah SWT sebab ia memiliki seorang anak yang sangat taat kepada suaminya”. Ternyata kisah ini mengandung pesan-pesan tentang hak-hak seorang suami dan istri, dimana hak suami adalah hal pertama yang harus dipenuhi bagi seorang bagi seorang suami ibundanyalah yang seharusnya lebih diutamakan. Karena dibalik kesetiaan seorang istri yang menjaga amanah sang suami pasti mengandung banyak keberkahan, sebagaimana kisah diatas. Wallahu A’lamu bishowab. Sumber Kitab UqudulijainBaca Juga Kisah Nabi Musa Berguru Kepada Nabi Khidir As
"Suami saya beri izin dan tak sekat untuk berlakon, tetapi sebagai isteri saya yang perlu memilih tawaran sesuai.\/p> \"Saya sangat utamakan perasaan suami dan keluarga. Jadi, setiap tawaran diterima akan dibincang dahulu dengan suami. Bagaimanapun, saya yang membuat keputusan dan bersyukur suami sentiasa menyokong,\" katanya.\/p>
Kewajiban seorang anak untuk patuh dan taat kepada kedua orang tuanya, tetapi apabila sudah berumah tangga khususnya seorang wanita maka kepatuhan dan ketaatan kepada suaminya lebih utama dari pada patuh dan taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya Selama apa yang diperintahkan suaminya tidak mengingkari ketentuan Allah SWT, dan bahkan seoarang suami menjadi surga dan neraka bagi seorang istri. Kisah inspiratif islami berikut ini, seorang wanita atau istri sholehah yang taat kepada suaminya, tidak mendatangi panggilan orang tua dan keluarganya di saat ibunya sedang sakit parah, lantaran si wanita tersebut mengemban amanah / pesan suaminya yang pergi jihad yang melarangnya untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang. Baca Juga – Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam – Ibrahim Baycora Kepala Polisi Muslim Pertama di Amerika – Hukum Memaafkan dan Keutamaan Sabar dalam Islam Namun meskipun tidak menjenguk ibunya yang sedang sakit parah dan bahkan sampai meninggal dunia, Ibu si wanita sholehah ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang patuh dan taat kepada seorang suami. Kisah Istri Sholehah Taat pada Suami Mengantarkan Ibunya ke Surga Ketika Rasulullah SAW masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat serta setia terhadap suaminya. Suatu hari, suaminya pergi berjihad untuk agama, sang suami hendak pergi memenuhi panggilan suci untuk berjihad dirinya beramanat pada istrinya. “Istriku tersayang yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini”. Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad. Baca Juga Ruang Serbaguna Fathul Ghofur Cibubur Beberapa hari kemudian, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita sholihah itu untuk segera menjenguk ibunya. “Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang” Dengan gelisah wanita tersebut menjawab; “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada Ibu”. Dan si utusanpun pulang tanpa membawa wanita tersebut. Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita sholehah ini, air matanya berlinang mendengar kabar ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya. Utusan tersebut berkata “sekarang Ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini”. Namun istri yang shalihal ini sambil mengangis tersedu menjawab “Bukannya saya tidak mencintai ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin”. Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, si utusan pun akhirnya mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah SAW. Dengan nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW “Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya” Rasulullah SAW bertanya “Kenapa dia tidak mau datang menemui ibunya?” “Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad” Jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW tersebut. Lalu Rasulullah SAW tersenyum, kemudian Beliau berkata “Dosa-dosa ibu wanita tersebut diampuni oleh Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”. Itulah kisah seorang istri yang sholehah yang patuh dan taat kepada suaminya yang pada akhirnya mampu mengantarkan ibunya ke surga karena dosa-dosa ibunya telah di ampuni oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang sholehah, taat kepada suami. Dalam kalangan pesantren, kisah diatas sangat populer, karena kisah ini tertulis pada salah satu Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani yakni Kitab Uqudulujian, salah satu kitab terpopuler yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga secara islami. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 34 yang artinya; “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” QS. Al-Nisa’ 34. Dan juga Rasulullah SAW bersabda “Tidak boleh haram bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yang ia nafkahkan bukan dengan perintahnya, maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya.” HR. Al-Bukhari Ibnu Hibban meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila wanita menunaikan shalat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya; maka disampaikan kepadanya masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu mau.” Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 660. Dari beberapa pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Ketaatan seorang istri kepada suami harus didahulukan daripada taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya. Di dalam kitab al-Inshaf 8/362, “Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dan semisalnya. Bahkan ketaatan kepada suaminya lebih wajib.” Referensi
Gajisaya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek TIADA ada perhiasan yang paling indah di muka bumi ini, kecuali istri yang shalehah. Perkataan ini bukanlah sekedar kutipan dari lagu semata melainkan memang benar adanya. Baca Hanya Ada di Thailand, Inilah Kafe Kematian, Alasannya Sungguh Mulia, Ternyata Karenanya, pertanyaan ini mungkin akan muncul dalam hati ketika mendengar kata istri atau wanita soleha, masih adakah hari ini istri atau wanita soleha? Tentu jawaban setiap orang akan berbeda-beda tergantung dengan lingkungan tempat tinggalnya. Baca Gebby Vesta Ungkap 6 Fakta Dirinya, No 2 Transgender, No 4 Tarif, Lucinta Luna Bungkam Kita sering mengaku ingin menjadi istri soleha, ingin mendapat ridho suami dan masuk surga dari pintu manapun yang kita sukai. Terkait hal tersebut tentunya siapakah wanita solehah yang selalu di damba oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ? Baca Pose Manjah Syahrini di Holocaust Berlin Dikecam, Ternyata Ini Penyebabnya Adapun ciri-ciri istri soleha menurut Islam, sebagaimana dikutip dari laman yakni 1. Penuh kasih sayangSalah satu ciri dari wanita soleha adalah mereka memiliki sifat lemah lembut dan penuh dengan kasih sayang dengan orang-orang di sekitarnya. Baca Kaum Hawa, Yuk Atasi Bau Badan dengan Rebusan Daun Inai dan Sirih, Begini Caranya Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri- istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Sifatisteri solehah lainnya boleh diperincikan berikut: 1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah SAW bersabda: "Mahukah aku beritahukan kepada kalian, isteri-isteri kamu yang menjadi penghuni syurga ialah isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Untuk menjaga keharmonisan keluarga kamu."Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, ya" Doa tersebut adalah yang paling sering diberikan tamu undangan pada pasangan pengantin yang baru menikah. Memiliki makna dalam, doa tersebut diambil dari ayat Alquran yang menjelasakan tentang tujuan dan fungsi pernikahan dalam Islam. Secara bahasa, kata "sakinah" bermakna tenang atau tentram, "mawaddah" berarti cinta kasih, dan "rahmah" yaitu kasih sayang. Bila diterjemahkan bebas, membentuk keluarga yang tentram damai, bahagia, dan selalu diliputi cinta kasih dan sayang alias rumah tangga yang harmonis. Dalam Islam, salah satu kunci untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis adalah istri yang sholehah. Menjadi istri yang sholehah pastinya menjadi idaman semua perempuan. Hal tersebut tercantum dalam Alquran, mengenai kemuliaan seorang istri yang sholehah, Surat An-Nisa ayat 34 yang berbunyi “Wanita istri shalehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” An-Nisa 34. Makna dari ayat Alquran tersebut menjelaskan bahwa istri yang sholehah adalah yang taat pada suami karena Allah SWT. Lantas, bagaimana menjadi seorang istri yang sholehah dalam ajaran Islam? Yuk, disimak apa saja, sih, cara yang bisa kamu lakukan untuk menjadi istri yang sholelah sesuai ajaran Islam, di bawah Selalu bersyukurBerilah penghargaan tertinggi untuk suami dengan cara mensyukuri apa pun yang didapat. Jangan pernah mengeluh akan pendapatan suami, ya, Bela atau jika suami belum bisa memenuhi ekspektasi kamu. Sebab, dengan banyak bersyukur akan banyak kemudahan yang bisa kamu dan suami dapat ke Pandai menjaga rahasia suamiBila terjadi konflik antara kamu dan suami, sebaiknya simpan untuk kalian berdua saja, jangan sampai orang lain tahu. Sebab, untuk menjadi istri yang baik, adalah yang bisa menjaga rahasia suami dan rumah tangga. Lagipula rasanya tidak pantas jika kamu mengumbar keburukan suami ke orang Berbicara dengan lemah lembut4. Mendahulukan suami dari orangtua5. Menikmati momen intim6. Menutup aurat7. Penuh kasih sayang8. Tampil cantik hanya untuk suami9. Pendukung yang baik10. Beribadah bersama11. Berkarakter kuat12. Meminta maaf bila terjadi konflik13. Cerdas mengatur keuangan14. Menjaga pandangan dan kehormatan15. Menyenangkan suami16. Keluar rumah seizin suami17. Cerdas18. Menghormati mertua aiqfx.
  • h5k0cw06w0.pages.dev/234
  • h5k0cw06w0.pages.dev/167
  • h5k0cw06w0.pages.dev/35
  • h5k0cw06w0.pages.dev/55
  • h5k0cw06w0.pages.dev/296
  • h5k0cw06w0.pages.dev/1
  • h5k0cw06w0.pages.dev/241
  • h5k0cw06w0.pages.dev/367
  • h5k0cw06w0.pages.dev/305
  • cerita istri solehah terhadap suami